Gangguan Tulang Belakang pada Pemusik

Senin, 01 Jul 2019

Bisa memainkan alat musik merupakan kebanggaan tersendiri bagi kebanyakan orang. Berbagai instrumen musik memiliki perbedaan dan ciri khas saat dimainkan. Memainkan alat musik tentunya menggunakan aktivitas fisik dan pergerakan tubuh yang dinamis. Oleh sebab itu, gangguan tulang belakang dan gangguan gerak akan menghambat prestasi seseorang saat bermain musik.

Beberapa alat musik dimainkan dengan kedua tangan, kaki bahkan seluruh tubuh ikut bergerak. Seperti pada pemain gitar, piano, biola, terompet. Penggunaan alat gerak yang tidak seimbang antara kanan dan kiri secara rutin dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan penggunaan otot. Hal ini dapat menimbulkan gangguan pada pergerakan sendi dan menimbulkan pergeseran tulang. Gangguan postur juga dapat terjadi.

Pemain Biola contohnya memegang biola dengan tangan kiri, menjepitnya dengan dagu dan kepala dimiringkan ke satu sisi, sedangkan tangan yang sebelahnya lagi menggesek dawai dengan gerakan berulang. Keluhan dapat muncul setelah bermain music berupa pegal otot, kaku hingga nyeri. Pada kasus yang berat dapat terjadi sakit kepala, migraine hingga saraf terjepit.

Untuk menghindari keluhan tersebut, penting untuk mempelajari tehnik memainkan alat musik tersebut dengan benar. Juga dianjurkan melakukan latihan peregangan otot sebelum dan setelah bermain musik.

Apabila keluhan nyeri atau pegal muncul dan sering berulang di area yang sama, maka penting untuk dilakukan pemeriksaan yang teliti. Beberapa hal dapat mnejadi sumber sakit, yaitu kaku otot, radang pada sendi dan iritasi saraf. Dokter tulang belakang, otot dan persendian akan melakukan pemeriksaan pergerakan otot dan sendi, mencari sumber sakit dan memperbaiki pergerakan sendi yang kaku. Dengan memperbaiki gerak sendi, maka otot akan bebas bergerak dan lentur, iritasi saraf akan hilang.